Minggu, 13 Juli 2008

Borneo..

Borneo... Di sini, kukepakkan sayapku, kutambakan hatiku, kuserahkan jiwaku dan kuasah akalku. Di sini pula, aku benamkan kaki-kaki ikhlasku untuk meraih semuanya --keridhoan dari-MU. Aku berjalan dengan kepalaku, berjalan dengan tanganku, hatiku, jiwaku, mataku, hidungku dan semuanya demi anak-anak bangsa dan negeri ini.

Tetapi, aku yakin, aku akan lebih berharga jika aku berjalan dengan pikiranku dan bukan kata-kata. Di sini pula kutuangkan segala angan-anganku. Aku tahu bahwa angan-angan itu tak pernah dan tak pernah bisa tercapai, karena ada satu garis yang harus dilalui semua manusia.

Garis itu amat mengerikan buat manusia-manusia tak berakal atau sengaja menidurkan akalnya. Sebaiknya, garis itu amat dirindukan, tetapi tidak diharapkan oleh manusia-manusia yang meyakini bahwa hidup adalah main-main dan akan ada perjalanan lebih panjang serta abadi seperti yang dijanjikan-NYA. Itulah garis ajal.....

Buat saudara-saudaraku, janganlah bermain kepada wilayah realitas subjektif dan objektif saja yang pada akhirnya hanya melahirkan gagasan atau wacana. Sudah saatnya, kita menuju ke satu ruang yang dinamakan realitas konkrit. (imam borneo)

Tidak ada komentar: